Pneumonia Penyakit Berbahaya yang Terlupakan

Diare hingga Flu tentu akrab ditelinga kita. Tapi Pneumonia tidak banyak yang tahu persisnya. Padahal penyakit ini menjadi pembunuh nomor satu balita di Indonesia.

Pneumonia penyakit apa itu?. Pertanyaan tersebut barangkali akan terucap dari mulut orang tua awam saat mendengar kata pneumonia, ya penyakit yang satu ini memang tidak populer dari kata-katanya saja sulit diucapkan. Berbeda dengan diare yang sangat familiar di telinga kita padahal diare dan pneumonia sama-sama berasal dari  bahasa asing.

Pnemumonia adalah penyakit infeksi yang menyerang paru-paru dengan gejala berupa batuk, sakit dada, kesukaran bernapas dan dapat disertai demam. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, terutama mereka yang daya tahan tubuhnya relatif rendah seperti anak-anak (bayi dan balita), usia lanjut maupun mereka yang menderita penurunan kekebalan tubuh seperti penderita AIDS, pasca menjalani transplantasi organ serta beberapa penyakit kronik lainya.

Infeksi saluran pernapasn ini menyerang bagian bawah, bisa dibilang infeksi akut karena masa infeksinya hanya berbilang hari atau tidak lebih 2 minggu. Berbeda dengan ISPA atas hanya menyerang tenggorokan saja dan tidak menyebabkan kematian. Gejalanya tidak terlalu berat, dalam bentuk pilek, radang tenggorokan, amandel dan batuk.

Penyebab penyakit ini adalah dua kuman. Pertama bakteri streptokokus pneumoni yang paling utama menyerang anak-anak karena itu disebut penumonia balita. Kedua adalah bakteri hemofilus influensi. Bakeri ini ada di udara bebas disekitar kita. Semua orang sebenarnya  menghirup udara dan kuman yang sama, karena itu setiap orang berpotensi terserang. Bila kekebalan tubuh Anda baik maka tubuh bisa melawan kuman sehingga kuman tidak bisa berkembang. Yang tidak baik adalah bayi dan orang tua renta yang menjadi sasaran empuk virus ini.

Yang  Perlu dilakukan untuk menghindari penyakit ini pada Balita :
  • Jauhkan balita dari penderita batuk.
  • Lakukan imunisasi lengkap di Posyandu ataupun Puskesmas.
  • Berikan ASI pada bayi berusia 0-2 tahun.
  • Jauhkan balita dari asap, debu serta bahan-bahan lain yang ganggu pernapasan.
  • Bersihkan lingkungan rumah terutama ruangan tempat tidur balita dan usahakan ruangan memiliki udara bersih dan ventilasi cukup bagus.
Pengobatannya

Pengobatan karena bakteri akan diberikan antibiotik, tidak ada obat khusus. Pengobatannya simptomatik dan supportif, misalnya kalau kekurangan oksigen akan di berikan oksigen, kalau kurang cairan akan ditambahkan cairan serta memperkuat daya tahan tubuhnya melalui makanan dan vitamin yang cukup. Dengan cara ini virus nantinya akan mati sendiri.

Pemberian antibiotik adalah keharusan, pada tingkat ringan bisa melalui oral dan bisa dirawat di rumah, namun bila sudah parah harus di infus. Penderita akan sembuh total dengan antibiotik yang tepat serta pemakaian yang bener dan tidak ada potensi kambuh. Kalau kambuh lagi berarti dari jenis kuman yang berbeda. Tetapi kalau pengobatan tidak tepat bisa menjadi kronis, komplikasi ataiu berkelanjutan.

Nah seperti kata pepatah menghindari penyakit serta menjaga kesehatan lebih baik dari pada mengobati setelah terkena penyakit. Semuanya terserah Anda dan ada ditangan Anda ... :D .

0 komentar:

Posting Komentar