Bila Pasangan Berselingkuh dengan Ipar

Kebanyakan orang menganggap ancaman bagi keharmonisan rumah tangganya berasal dari luar saja. Padahal orang-orang terdekat juga berpotensi dapat merobek jalinan kasih sayang pasangan suami-istri. Adakalanya bahaya dari orang terdekat seperti ipar ini tak terdeteksi, tahu-tahu menikam dari belakang. Kata pakar, salah satu cara mencegahnya adalah feeling harus diasah terus.

TERJADINYA PERUBAHAN NILAI DALAM MASYARAKAT

Mengamati kasus-kasus diatas, sebenarnya hal tersebut merupakan efek dari perubahan nilai yang terjadi di masyarakat,. Misalnya saja pada zaman dahulu bila seorang gadis hamil sebelum menikah, maka seluruh keluarga besarnya merasa menanggung malu. Masyarakat pun akan langsung memandang rendah atau bahkan memberi sanksi sosial bagi si gadis, misalnya mengucilkannya.

Namun sekarang ini kejadian seperti itu dianggap hal biasa. Tak jarang ada yang dipestakan besar-besaran meskipun semua orang tahu pernikahan dilakukan karena sang pengantin wanita keburu hamil duluan. "Hal itu menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran nilai di masyarakat kita dan sikap kita yang juga semakin permisif, sehingga pada akhirnya bisa merembet pada masalah lainnya".

Dahulu, jika suami ketahuan selingkuh atau ada sikap-sikap yang dianggap melukai hati pasangannya, maka istri biasanya tidak begitu saja memaafkan. Meskipun pada akhirnya suami dimaafkan, namun ada serangkaian proses yang harus dilakukan. "Mislanya kalau di jawa dikenal dengan purik, dimana istri akan kembali kerumah orang tuanya. Nantinya akan dijemput suaminya sambil meminta maaf kepada keluarga sang istri, barulah ia dimaafkan". 

Tetapi sekarang ini sudah terjadi begitu mudah. Asalkan suami merasa bahwa sang istri sudah memaafkan maka secepat itu juga masalah dianggap selesai. "Hal itu membuat sanksi sosial dan moral menjadi semakin lemah, sehingga tak memberikan efek jera bagi si pelaku".

Pergeseran nilai juga tercermin dari perubahan pola pikir wanita zaman sekarang. "Awalnya kita hanya berfikir kalau ancaman itu hanya berasal dari luar saja. hanya kadang tidak memperhatikan orang-orang terdekat. Ketika perselingkuhan dengan keluarga terdekat terjadi, baru kita merasa kecolongan.

Yang dimaksud dengan ancaman dari luar adalah godaan yang bisa timbul dari tetangga, teman, rekan kerja dan sebagainya. Sedangkan ancaman yang berasal dari dalam adalah godaan yang mungkin saja muncul dari kehadiran adik, sepupu, bahkan pembantu rumah tangga. "Justru ancaman dari dalam ini yang harus diwaspadai, karena memiliki akses langsukng ke dalam rumah tangga kita". 

Ikatan emosional saat ini sangat lemah, karena itu perlu ditumbuhkan kembali meskipun antar saudara kandung. "Walaupun masih saudara kandung, tetapi belum tentu dekat hubungannya. Apalagi kalau tinggal ditempat terpisah, sehingga perlu ditumbuhkan kembali kedekatan tersebut". Bagi seorang istri dan ibu menghimbau untuk lebih waspada karena ancaman yang bahaya itu berasal dari dalam rumah sendiri, seperti hanya kasus penculikan anak, pornografi yang menimpa anak-anak dan perselingkuhan termaksuk di antaranya. 

"Perlu diingat bahwa rumah saat ini menjadi semakin kecil, apalagi dikota-kota besar. Itu menyebabkan interaksi menjadi semakin sering'. Karenanya sebagi istri harus lebih mangasah perasaan atau feeling agar bisa langsung menangkap gelagat yang mungkin membahayakan keutuhan rumah tangga. "Bukan berarti kita harus curiga sama suami ataupun anggota keluarga lain yang tinggal dirumah, tetapi harus jeli bila melihat perubahan yang terjadi sekecil apapun.

Mengatasinya :
Untuk mengatasi hal ini tidak terjadi maka pertama harus iman ditingkatkan bagi kedua pasangan dan menjalin hubungan dan meningkatkan kemesraan keluarga serta saling menghargai serta komunikasi dan saling terbuka karena suami istri adalah satu tubuh dan harus saling menutupi kekurangan, karena aib istri juga aib suami demikian juga sebaliknya. Ok mudahan selalau awet ya rumah tangganya sampai hanya nyawa yang memisahkan kita hehehehehe, Ohhhh so sweeeet .... :D.

0 komentar:

Posting Komentar